KAJIAN MAJELIS TAKLIM RUMAH ILMU FATIMAH AZ-ZAHRA TANGERANG

KAJIAN MAJELIS TAKLIM RUMAH ILMU FATIMAH AZ-ZAHRA TANGERANG Sunatan Massal dan Penguatan Hubungan Keluarga Masjid Uswatun Hasanah di Tangerang menjadi saksi pelaksanaan kajian keislaman yang luar biasa pada kesempatan kali ini. Acara tersebut diselenggarakan oleh Majelis Taklim Rumah Ilmu Fatimah Az-Zahra bekerja sama dengan gerakan Saya Peduli. Dengan tema yang sarat makna, kajian ini menghadirkan Ustadz Oemar Mitha sebagai pembicara utama. Ratusan jamaah dari berbagai wilayah Tangerang turut hadir untuk menyerap ilmu dan memperkuat ukhuwah islamiyah.   Acara ini dimulai dengan sambutan hangat dari panitia penyelenggara yang memperkenalkan program-program unggulan gerakan Saya Peduli. Salah satu program yang disosialisasikan langsung oleh Abdul Jalil selaku Ketua Saya Peduli adalah Sunatan Massal Gratis, sebuah inisiatif yang dirancang untuk membantu masyarakat kurang mampu di sekitar Tangerang dan seluruh Indonesia. Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar, terutama bagi keluarga yang membutuhkan bantuan untuk melaksanakan kewajiban sunah tersebut.     Dalam ceramahnya, Ustadz Oemar Mitha menyampaikan materi yang sangat relevan dan penuh inspirasi, yakni tentang pentingnya hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak dalam keluarga muslim. Beliau menekankan bahwa peran orang tua dalam mendidik anak sangatlah besar dan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Salah satu poin utama yang ditekankan Ustadz Oemar adalah pentingnya keteladanan dari orang tua. “Jangan mengharapkan anak Anda taat, jika orang tuanya saja tidak taat,” ucap beliau dengan tegas.   Beliau juga menjelaskan bahwa mendidik anak adalah amanah besar yang harus diemban oleh setiap orang tua. Anak-anak adalah generasi penerus yang membutuhkan bimbingan dan teladan yang baik untuk menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Menurut Ustadz Oemar, salah satu cara efektif untuk membentuk karakter anak yang saleh adalah dengan menciptakan suasana keluarga yang penuh dengan nilai-nilai Islami. Orang tua yang taat kepada Allah SWT secara tidak langsung akan menjadi contoh nyata bagi anak-anaknya untuk mengikuti jalan kebenaran.   Pesan-pesan yang disampaikan oleh Ustadz Oemar Mitha tidak hanya menyentuh hati para jamaah, tetapi juga memotivasi mereka untuk lebih introspektif dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Beliau mengingatkan bahwa hubungan yang baik antara orang tua dan anak tidak hanya mendatangkan kebahagiaan di dunia, tetapi juga menjadi salah satu jalan untuk meraih keberkahan hidup di akhirat.     Selain itu, acara ini juga menjadi sarana silaturahmi yang efektif bagi para jamaah. Dengan kehadiran ratusan peserta dari berbagai wilayah Tangerang, suasana kebersamaan begitu terasa. Para jamaah tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga dapat saling berbagi pengalaman dan mempererat hubungan ukhuwah islamiyah di antara mereka. Tidak hanya berfokus pada materi keislaman, acara ini juga memberikan kesempatan bagi jamaah untuk mengenal lebih jauh mengenai program-program sosial yang akan dilaksanakan oleh gerakan Saya Peduli. Program sunatan massal yang menjadi agenda utama dalam waktu dekat ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat kurang mampu di Tangerang. Panitia juga menyampaikan bahwa program ini terbuka untuk umum dan memprioritaskan keluarga yang benar-benar membutuhkan.   Acara kajian ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Oemar Mitha. Doa tersebut dipanjatkan untuk keberkahan keluarga muslim, kelancaran program Saya Peduli, dan kebahagiaan umat Islam di seluruh dunia. Para jamaah tampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara hingga selesai.   Kajian ini berhasil memberikan kesan mendalam kepada setiap peserta yang hadir. Banyak dari mereka yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya acara ini. “Kajian ini benar-benar membuka mata dan hati saya sebagai orang tua. Saya jadi semakin sadar betapa pentingnya menjadi contoh yang baik bagi anak-anak saya,” ujar salah satu peserta yang hadir.     Dengan suksesnya acara ini, Majelis Taklim Rumah Ilmu Fatimah Az-Zahra dan gerakan Saya Peduli berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program bermanfaat lainnya yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam aspek keislaman maupun sosial. Masjid Uswatun Hasanah sendiri berharap dapat terus menjadi tempat berkumpulnya umat untuk memperdalam ilmu agama dan mempererat tali silaturahmi.   Bagi Bapak/Ibu yang ingin mendaftarkan putranya atau keluarganya untuk sunat secara gratis ataupun yang ingin menjadi bagian orang peduli untuk membantu berdonasi juga bisa menghubungi kami.   Semoga kebaikan ini menjadi awal dari banyak program serupa yang dapat meningkatkan kesadaran umat Islam untuk selalu menjaga hubungan baik, baik dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia, terutama dalam lingkungan keluarga. Sesungguhnya, keluarga yang harmonis dan berpegang teguh pada ajaran Islam adalah pondasi utama dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia.      

AQIQAH: BENTUK RASA SYUKUR DAN SPIRITUAL

AQIQAH: BENTUK RASA SYUKUR DAN SPIRITUAL Makna dan Pentingnya Aqiqah dalam Islam Aqiqah adalah salah satu sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) yang merupakan bentuk rasa syukur seorang Muslim kepada Allah SWT atas karunia kelahiran seorang anak. Aqiqah mengajarkan ketaatan, kepedulian terhadap sesama, serta memperkuat nilai-nilai ukhuwah Islamiyah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka sembelihlah (hewan) untuknya pada hari ketujuh, cukurlah rambutnya, dan berilah ia nama.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i) Amalan ini tidak hanya menjadi wujud ibadah kepada Allah, tetapi juga menjadi sarana membersihkan jiwa anak serta mempererat hubungan sosial dalam masyarakat Muslim. Amalan Aqiqah dalam Islam 1. Pengorbanan Hewan Pengorbanan hewan merupakan inti dari amalan aqiqah. Berikut adalah ketentuannya: Untuk anak laki-laki: Disunnahkan menyembelih dua ekor kambing atau domba yang sehat. Untuk anak perempuan: Disunnahkan menyembelih satu ekor kambing atau domba yang sehat. Hewan yang disembelih harus memenuhi syarat syariah, yaitu sehat, tidak cacat, dan cukup umur (kambing minimal 1 tahun, domba minimal 6 bulan). Allah SWT berfirman: “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.”(QS. Al-Kausar: 2) Pengorbanan ini merupakan bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah sekaligus wujud kepedulian terhadap sesama. 2. Cukur Rambut Bayi Rambut bayi yang baru lahir dicukur dengan harapan agar suci, bersih dari dosa, menghilangkan segala penyakit sehingga sehat selalu dalam masa hidupnya. Berat rambut tersebut ditimbang, dan nilainya dalam bentuk perak disedekahkan kepada yang membutuhkan. Rasulullah ﷺ bersabda: “Cukur rambut bayi pada hari ketujuh, beri dia nama, dan sedekahkan perak seberat rambutnya.” (HR. Ahmad dan Nasa’i) 3. Pemberian Nama Memberikan nama yang baik dan bermakna adalah salah satu hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Nama adalah doa, dan Islam mengajarkan untuk memilih nama yang memiliki makna baik dan indah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama ayah kalian, maka perindahlah nama kalian.” (HR. Abu Dawud) 4. Pembagian Daging Daging dari hewan yang disembelih dibagi menjadi tiga bagian: Sepertiga untuk konsumsi keluarga. Sepertiga untuk dibagikan kepada kerabat dan tetangga. Sepertiga untuk disedekahkan kepada fakir miskin. Distribusi ini mencerminkan nilai berbagi dalam Islam dan merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Allah SWT berfirman: “Berikanlah haknya kepada kerabat dekat, orang miskin, dan musafir. Itu lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah.” (QS. Ar-Rum: 38) Agar aqiqah dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariah, berikut tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan: Persiapan: Pilih hewan yang memenuhi syarat syariah. Pengorbanan :Lakukan penyembelihan oleh seorang Muslim yang memahami tata cara penyembelihan sesuai syariah. Cukur Rambut: Cukur rambut bayi pada hari ketujuh. Distribusi Daging: Bagikan daging sesuai panduan syariah: sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk kerabat dan tetangga, sepertiga untuk fakir miskin. Perayaan: Jika memungkinkan adakan jamuan sederhana bersama keluarga, tetangga, dan kerabat sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Aqiqah memiliki banyak keutamaan yang diajarkan dalam Islam, di antaranya: Penyucian Anak: Aqiqah membantu membersihkan dan melindungi anak dari bahaya dunia dan akhirat. Mempererat Ukhuwah Islamiyah: Berbagi daging aqiqah meningkatkan silaturahmi antar anggota keluarga dan masyarakat. Mendapat Keberkahan dari Sedekah: Memberikan daging kepada yang membutuhkan membawa keberkahan dalam kehidupan. Allah SWT berfirman: “Dan makanlah sebagian darinya dan berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al-Hajj: 28) Dengan melaksanakan aqiqah, seorang Muslim tidak hanya menunaikan sunnah yang mulia tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial, mempererat hubungan kekeluargaan, dan meraih ridha Allah SWT.