MERAYAKAN KEMERDEKAAN MELALUI KEBERMANFAATAN

Sab, 17 Agustus 24 pukul 14.30

Saya Peduli

Tujuh puluh sembilan tahun yang lalu, kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Soekarno yang didampingi langsung oleh Mohammad Hatta. Hari itu, tanggal 17 Agustus 1945 rakyat bersuka cita menyambut lembar hidup yang baru tanpa cengkeraman negara asing. Kemerdekaan sendiri menurut KBBI adalah suatu keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan. Menurut Presiden Republik Indonesia yang keempat, yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), kemerdekaan adalah hak dasar bagi setiap insan, sehingga harus dijamin dalam hidup kemasyarakatan, terutama dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Kemerdekaan tak hanya sebagai tonggak sejarah bangsa, melainkan juga sebagai manifestasi nilai-nilai Islam tentang kesetaraan.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal." (Qs. Alhujurat: 13)

Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa perbedaan adalah keniscayaan, dan perbedaan diciptakan agar setiap kita saling mengenal, bukan menindas atau menzalimi satu sama lain.

Hingga hari ini, kemerdekaan adalah sesuatu yang perlu kita syukuri sebagai bangsa Indonesia. Allah SWT berfiman dalam surah Al Baqarah ayat 152:

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu, bersykurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”.


Sebagai umat muslim, tentu kita tahu bahwa lewat syukur Allah SWT akan menambahkan nikmatNya kepada kita. Namun, perlu digaris bawahi bahwa bersyukur tak hanya terucap oleh lisan belaka. Melainkan juga harus terwujud dalam bentuk aksi nyata. Kemerdekaan yang kita miliki hari ini, bisa dirayakan dengan berbagai aktivitas positif sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. Misalnya, menghormati hak orang lain, menjaga dan merawat lingkungan, menjaga silahturahmi, bersedekah, menyantuni anak yatim dan fakir miskin, dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, kemerdekaan tak hanya sebuah momen akbar yang setiap tahun diperingati. Tetapi juga sebagai pengingat untuk terus mengisinya dengan kerbermanfaat untuk diri dan umat. Sebab, berbuat kebaikan juga bentuk dari kemerdekaan.


Fitri Nurul Aulia

17 Agustus 2024


Sumber referensi:

https://jakarta.nu.or.id/literatur/tujuh-butir-makna-kemerdekaan-menurut-gus-dur-uJ3Zm

https://istiqlal.or.id/blog/detail/empat-dasar-prinsip-kesetaraan-gender-dalam-alquran.html