HIDUP LEBIH BERKAH DENGAN MEMILIH HALAL DAN MENJAUHI HARAM

Sab, 23 November 24 pukul 02.34

Saya Peduli

Dalam Islam, konsep halal dan haram menjadi pedoman penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Memilih makanan, minuman, dan segala sesuatu yang halal tidak hanya menunjukkan ketaatan kepada Allah ﷻ, tetapi juga memengaruhi keberkahan, kesehatan, dan hubungan kita dengan-Nya. Sebaliknya, menjauhi yang haram adalah bentuk kehati-hatian seorang Muslim untuk menjaga kesucian jiwa dan harta.


Makna Halal dan Haram dalam Islam

Halal adalah segala sesuatu yang diizinkan oleh Allah ﷻ, baik dalam bentuk makanan, minuman, maupun perbuatan. Sementara itu, haram adalah apa yang dilarang secara tegas oleh-Nya. Allah ﷻ berfirman:


"وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ" "Dan makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepada kalian, yang halal dan baik, serta bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya." (QS. Al-Maidah: 88)


Dampak Memilih yang Halal

Mengonsumsi yang halal membawa banyak manfaat, baik secara duniawi maupun ukhrawi:

  1. Keberkahan dalam Hidup: Harta dan makanan yang halal mendatangkan ketenangan hati dan keberkahan dalam keluarga.
  2. Kesucian Ibadah: Ibadah seseorang akan diterima jika makanan dan minumannya halal. Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Allah itu baik dan hanya menerima yang baik." (HR. Muslim)
  3. Kesehatan Jasmani dan Rohani: Makanan halal tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga menyehatkan jasmani dan menjaga stabilitas rohani.


Dampak Makanan Haram

Sebaliknya, makanan haram memiliki dampak buruk, baik secara spiritual maupun fisik:

  1. Doa Tidak Dikabulkan: Rasulullah ﷺ mengingatkan dalam haditsnya bahwa seseorang yang makan dari sumber haram akan sulit dikabulkan doanya.
  2. Penyakit Fisik dan Mental: Banyak makanan haram, seperti khamr atau daging yang tidak disembelih sesuai syariat, dapat membahayakan tubuh dan pikiran.
  3. Rusaknya Hubungan dengan Allah: Harta haram menghalangi keberkahan dan menutup pintu rahmat.


Kisah Inspiratif: Imam Abu Hanifah dan Kepedulian terhadap Halal

Imam Abu Hanifah dikenal sebagai ulama besar yang sangat berhati-hati dalam memastikan kehalalan harta dan makanan yang dimilikinya. Suatu hari, salah satu pegawainya menjual kain di pasar. Namun, pegawainya lupa memberi tahu bahwa ada cacat pada kain tersebut. Ketika Abu Hanifah mengetahuinya, ia segera pergi ke pasar, namun pembeli kain tersebut sudah pergi tanpa meninggalkan jejak. Karena tidak ingin memakan harta dari transaksi yang tidak sepenuhnya jujur, Abu Hanifah menyedekahkan seluruh uang hasil penjualan tersebut.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa kehati-hatian terhadap halal dan haram bukan hanya tentang ketaatan, tetapi juga tentang integritas dan keikhlasan.


Hikmah Memilih yang Halal

  1. Hati yang Tenang: Memastikan setiap makanan dan harta yang kita miliki halal memberikan ketenangan hati dan menghindarkan kita dari rasa bersalah.
  2. Pahala yang Berlipat: Memilih halal adalah wujud ketaatan yang Allah ﷻ janjikan pahala besar.
  3. Keberlanjutan Generasi: Makanan halal memastikan bahwa tubuh dan keturunan kita terjaga dari yang haram.


Panduan untuk Menghindari Haram

  1. Pelajari Ilmu Halal dan Haram: Seorang Muslim wajib memahami apa yang diperbolehkan dan dilarang dalam Islam.
  2. Perhatikan Sumber Pendapatan: Pastikan bahwa penghasilan berasal dari sumber yang halal dan sesuai syariat.
  3. Jauhi Syubhat (Keraguan): Jika ragu akan kehalalan sesuatu, sebaiknya ditinggalkan. Rasulullah ﷺ bersabda: "Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju yang tidak meragukanmu." (HR. Tirmidzi)


Kisah Sayyidina Umar bin Khattab dan Segelas Susu

Suatu ketika, Umar berjalan di pasar dan menemukan seorang gembala yang sedang memerah susu. Umar bertanya apakah susu tersebut halal. Sang gembala menjawab, "Tentu saja halal, tetapi saya mencampurnya dengan sedikit air untuk menambah jumlahnya." Umar pun langsung mengambil tindakan tegas terhadap pelaku tersebut dan menasehatinya agar tidak berbuat curang. Kisah ini mengajarkan bahwa meski sesuatu tampak kecil, pengaruhnya terhadap keberkahan sangat besar.


Menjauhi Haram, Mendekatkan Diri kepada Allah SAW

Memilih halal dan menjauhi haram adalah cerminan keimanan seorang Muslim. Ini adalah bentuk pengabdian kepada Allah yang membawa keberkahan, kesehatan, dan keselamatan di dunia serta akhirat. Mari kita senantiasa berhati-hati dalam memilih makanan, minuman, dan penghasilan agar kehidupan kita selalu dalam ridha Allah ﷻ.


Allah ﷻ berfirman:


"وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا" "Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya." (QS. At-Talaq: 2)


Semoga kita semua senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah dan diberikan kekuatan untuk menjaga diri dari yang haram.


 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ