SUNATAN MASSAL 2024: 1 LANGKAH 1000 KEBAIKAN

Rab, 27 November 24 pukul 03.10

Saya Peduli

Sunat atau khitan adalah salah satu syariat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Praktik ini bukan hanya menjadi simbol ketaatan kepada Allah SWT saja, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan, sosial, dan spiritual. Dalam tradisi Islam, sunat tidak hanya dikenal sebagai ibadah, tetapi juga warisan sejarah yang telah dilakukan oleh para nabi terdahulu.


Allah SWT berfirman: "ثُمَّأَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا" "Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ikutilah agama Ibrahim yang lurus." (QS. An-Nahl: 123)


Nabi Ibrahim AS adalah salah satu nabi pertama yang melaksanakan sunat sebagai tanda perjanjian ketaatan kepada Allah SWT. Dari sanalah, tradisi ini diteruskan oleh para nabi lainnya, termasuk Rasulullah ﷺ.


Apa Itu Sunat?

Sunat atau khitan adalah proses menghilangkan kulit penutup pada ujung alat kelamin laki-laki. Dalam Islam, sunat dianggap sebagai bagian dari fitrah manusia. Rasulullah ﷺ bersabda: "Lima perkara termasuk fitrah: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak." (HR. Bukhari dan Muslim)


Hikmah dan Manfaat Sunat

1- Ketaatan kepada Allah dan Sunah Nabi

Sunat adalah salah satu bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ. Hal ini menjadi wujud nyata dari kepatuhan seorang Muslim terhadap syariat-Nya.


2- Manfaat Kesehatan

Secara medis, sunat memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya:

  1. Mencegah Infeksi: Mengurangi risiko infeksi saluran kemih pada anak-anak.
  2. Kebersihan: Membantu menjaga kebersihan organ intim dan mencegah penumpukan kotoran.
  3. Mengurangi Risiko Penyakit Menular Seksual: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sunat dapat mengurangi risiko penularan penyakit tertentu.


3- Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Dalam banyak komunitas Muslim, sunat menjadi tanda kedewasaan bagi anak laki-laki. Tradisi ini memperkuat identitas religius dan sosial mereka.


4- Keberkahan dalam Ibadah

Sunat memudahkan seorang Muslim untuk menjaga kesucian diri, yang menjadi syarat sahnya ibadah seperti shalat.


Sejarah Sunat dalam Islam

Tradisi sunat dalam Islam bermula dari Nabi Ibrahim AS, yang melaksanakan sunat pada usia 80 tahun atas perintah Allah ﷻ. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya khitan sebagai tanda kepatuhan kepada Allah.

Rasulullah ﷺ juga menekankan pentingnya sunat bagi umat Muslim. Dalam sebuah riwayat, ketika ada seseorang yang masuk Islam, beliau bersabda: "Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah." (HR. Abu Dawud)


Sunat dalam Perspektif Islam

Sunat diwajibkan bagi laki-laki dan dianjurkan bagi perempuan. Khitan pada laki-laki menjadi syarat untuk menjaga kebersihan dan sahnya beberapa ibadah, seperti shalat. Hal ini juga menegaskan pentingnya sunat sebagai bagian dari kesucian seorang Muslim.


Kisah Inspiratif: Keikhlasan Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah sunat di usia lanjut tanpa mempertanyakan hikmah di baliknya. Keikhlasannya dalam menjalankan perintah Allah menjadi teladan bagi umat Muslim hingga hari ini. Sikap ini mengajarkan bahwa perintah Allah harus dilaksanakan dengan sepenuh hati, karena setiap perintah-Nya pasti membawa hikmah dan keberkahan.


Pelaksanaan Sunat dalam Tradisi Islam

1- Waktu Pelaksanaan

Dalam Islam, sunat sebaiknya dilakukan sejak dini, yaitu ketika anak masih kecil. Namun, sunat juga dapat dilakukan pada usia remaja atau bahkan dewasa jika belum dilakukan sebelumnya.


2- Proses Sunat

Dalam pelaksanaannya, sunat harus dilakukan oleh tenaga medis atau ahli yang berpengalaman. Kebersihan dan keamanan prosedur sangat penting untuk menjaga kesehatan anak.


3- Tradisi Sunatan Massal

Di berbagai daerah, sunatan massal sering diadakan sebagai bentuk solidaritas sosial. Acara ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk membantu keluarga yang kurang mampu melaksanakan kewajiban ini.


Dukungan untuk Sunatan Massal di Indonesia

Di Indonesia, sunatan massal sering diadakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Program ini bukan hanya tentang melaksanakan syariat, tetapi juga bentuk kepedulian sosial. Dengan adanya sunatan massal, anak-anak dapat melaksanakan kewajiban agamanya tanpa membebani keluarga.


Program Sunatan Massal 2024 yang diselenggarakan oleh Saya Peduli menargetkan 6.000 anak dari 7 kota di Indonesia yaitu: Medan, Aceh, Semarang, Jakarta, Bogor, Malang, Surabaya. Acara ini memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk melaksanakan sunat secara gratis, dengan bantuan dokter-dokter berkompeten. Mari kita dukung program ini agar lebih banyak anak dapat merasakan manfaatnya.