Tips Khusyuk & Hal yang Membatalkan Shalat
Shalat adalah tiang agama, ibadah paling utama yang menjadi tolak ukur amal-amal lainnya. Dalam Mazhab Imam Syafi’i, pelaksanaan shalat memiliki aturan yang detail, mulai dari syarat sah, rukun, hingga hal-hal yang dapat membatalkan atau menghalangi shalat. Menjaga shalat agar sah dan khusyuk adalah tanda ketaatan kepada Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman:
“حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ“
“Peliharalah semua shalat dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah dalam keadaan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238)
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Shalat
Untuk menjaga shalat sesuai dengan tuntunan syariat, berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan, khususnya menurut Mazhab Syafi’i:
- Niat yang Ikhlas
Niat adalah rukun shalat yang paling pertama. Dalam Mazhab Syafi’i, niat harus diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Rasulullah ﷺ bersabda:
“إِنَّمَاالأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ“,“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Menutup Aurat dengan Sempurna
Menutup aurat adalah syarat sahnya shalat. Dalam Mazhab Syafi’i, aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pastikan pakaian tidak transparan atau membentuk tubuh.
- Menghadap Kiblat
Menghadap kiblat adalah kewajiban mutlak dalam shalat, kecuali dalam kondisi darurat seperti ketika sedang safar di atas kendaraan.
- Thaharah (Bersuci)
Shalat tidak sah tanpa wudhu atau mandi wajib jika dalam keadaan hadas besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
“لا تُقْبَلُ صَلاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ” ,“Shalat tidak diterima tanpa bersuci.” (HR. Muslim)
- Tuma’ninah dalam Gerakan
Tuma’ninah, yaitu tenang dan tidak tergesa-gesa dalam setiap gerakan shalat, merupakan rukun dalam Mazhab Syafi’i. Shalat yang dilakukan dengan tergesa-gesa akan kehilangan kekhusyukannya.
Apa Saja yang Membatalkan Shalat?
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan shalat menurut Mazhab Syafi’i:
- Berbicara dengan Sengaja
Jika seseorang berbicara satu kata saja dengan sengaja, shalatnya batal. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya shalat ini tidak pantas ada di dalamnya pembicaraan manusia.” (HR. Muslim)
- Gerakan yang Berlebihan
Gerakan yang tidak terkait dengan shalat, seperti bermain-main dengan pakaian atau badan, sebanyak tiga kali berturut-turut dapat membatalkan shalat.
- Tertawa
Tertawa hingga mengeluarkan suara membatalkan shalat. Jika hanya tersenyum tanpa suara, shalat tetap sah.
- Hadas Kecil atau Besar
Keluar sesuatu dari salah satu jalan (kentut, buang air kecil, atau buang air besar) langsung membatalkan shalat.
- Terbuka Aurat dengan Sengaja
Jika aurat terbuka tanpa segera ditutup, shalat dianggap batal.
- Mengubah Niat
Jika seseorang mengubah niat shalat di tengah-tengah pelaksanaan, seperti berniat untuk membatalkan shalat, maka shalatnya langsung batal.
Hal yang Menghalangi Shalat
Selain hal yang membatalkan shalat, ada beberapa hal yang dapat menghalangi seseorang dari melaksanakan shalat:
- Ketidaktahuan (Jahil)
Ketidaktahuan terhadap syarat, rukun, dan kewajiban shalat dapat menghalangi kesempurnaan ibadah. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk belajar tentang shalat.
- Lingkungan yang Tidak Mendukung
Suasana yang terlalu bising atau gangguan lainnya dapat menghalangi seseorang untuk khusyuk dalam shalat.
- Hati yang Tidak Tenang
Pikiran yang terlalu sibuk dengan urusan dunia dapat mengurangi kekhusyukan shalat. Allah ﷻ berfirman:
“قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ“,“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
- Lalai dalam Bersuci
Tidak menjaga kesucian, seperti berwudhu dengan tidak sempurna, dapat menghalangi diterimanya shalat.
Kisah Inspiratif: Keteladanan Umar bin Khattab dalam Shalat
Umar bin Khattab dikenal dengan kekhusyukannya dalam shalat. Suatu ketika, beliau sedang melaksanakan shalat di Masjid Nabawi. Ketika mendengar kabar bahwa pedang miliknya hilang, beliau tetap melanjutkan shalat tanpa terganggu sedikit pun. Setelah selesai, beliau hanya berkata, “Jika pedang itu memang rezekiku, ia akan kembali. Jika tidak, maka Allah sudah menentukannya untuk orang lain.” Kisah ini mengajarkan kita pentingnya khusyuk dan tawakal kepada Allah dalam melaksanakan shalat.
Tips Menjaga Shalat agar Sah dan Khusyuk
- Pelajari Ilmu tentang Shalat
Pengetahuan adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah dengan benar.
- Berdoa Sebelum Shalat
Mohonlah kepada Allah agar diberikan kekhusyukan dan ketenangan hati.
- Hindari Gangguan
Matikan perangkat elektronik atau hal lain yang dapat mengalihkan perhatian selama shalat.
- Jaga Kebersihan dan Pakaian
Pakaian yang bersih dan rapi akan membantu menjaga kenyamanan dalam shalat.
Shalat sebagai Tiang Agama
Shalat adalah ibadah yang langsung menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya. Menjaga shalat agar sah, khusyuk, dan bebas dari hal-hal yang membatalkannya adalah bentuk ketaatan yang tinggi kepada Allah ﷻ. Dengan memperhatikan syarat, rukun, dan tata cara shalat sesuai Mazhab Syafi’i, kita berharap shalat kita diterima dan membawa keberkahan dalam hidup.
Allah ﷻ berfirman:
“إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا“
”Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)
Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk menjaga shalat dengan sempurna dan memberikan kekhusyukan dalam setiap rakaat yang kita laksanakan.