PANDUAN SAH SHALAT DAN KHUSYUK
Sel, 26 November 24 pukul 02.38
Shalat adalah tiang agama, ibadah paling utama yang menjadi tolak ukur amal-amal lainnya. Dalam Mazhab Imam Syafi’i, pelaksanaan shalat memiliki aturan yang detail, mulai dari syarat sah, rukun, hingga hal-hal yang dapat membatalkan atau menghalangi shalat. Menjaga shalat agar sah dan khusyuk adalah tanda ketaatan kepada Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman:
"حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ"
"Peliharalah semua shalat dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah dalam keadaan khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 238)
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Shalat
Untuk menjaga shalat sesuai dengan tuntunan syariat, berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan, khususnya menurut Mazhab Syafi’i:
Niat adalah rukun shalat yang paling pertama. Dalam Mazhab Syafi’i, niat harus diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Rasulullah ﷺ bersabda:
"إِنَّمَاالأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ","Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menutup aurat adalah syarat sahnya shalat. Dalam Mazhab Syafi’i, aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pastikan pakaian tidak transparan atau membentuk tubuh.
Menghadap kiblat adalah kewajiban mutlak dalam shalat, kecuali dalam kondisi darurat seperti ketika sedang safar di atas kendaraan.
Shalat tidak sah tanpa wudhu atau mandi wajib jika dalam keadaan hadas besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
"لا تُقْبَلُ صَلاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ" ,"Shalat tidak diterima tanpa bersuci." (HR. Muslim)
Tuma’ninah, yaitu tenang dan tidak tergesa-gesa dalam setiap gerakan shalat, merupakan rukun dalam Mazhab Syafi’i. Shalat yang dilakukan dengan tergesa-gesa akan kehilangan kekhusyukannya.
Apa Saja yang Membatalkan Shalat?
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan shalat menurut Mazhab Syafi’i:
Jika seseorang berbicara satu kata saja dengan sengaja, shalatnya batal. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya shalat ini tidak pantas ada di dalamnya pembicaraan manusia." (HR. Muslim)
Gerakan yang tidak terkait dengan shalat, seperti bermain-main dengan pakaian atau badan, sebanyak tiga kali berturut-turut dapat membatalkan shalat.
Tertawa hingga mengeluarkan suara membatalkan shalat. Jika hanya tersenyum tanpa suara, shalat tetap sah.
Keluar sesuatu dari salah satu jalan (kentut, buang air kecil, atau buang air besar) langsung membatalkan shalat.
Jika aurat terbuka tanpa segera ditutup, shalat dianggap batal.
Jika seseorang mengubah niat shalat di tengah-tengah pelaksanaan, seperti berniat untuk membatalkan shalat, maka shalatnya langsung batal.
Hal yang Menghalangi Shalat
Selain hal yang membatalkan shalat, ada beberapa hal yang dapat menghalangi seseorang dari melaksanakan shalat:
Ketidaktahuan terhadap syarat, rukun, dan kewajiban shalat dapat menghalangi kesempurnaan ibadah. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk belajar tentang shalat.
Suasana yang terlalu bising atau gangguan lainnya dapat menghalangi seseorang untuk khusyuk dalam shalat.
Pikiran yang terlalu sibuk dengan urusan dunia dapat mengurangi kekhusyukan shalat. Allah ﷻ berfirman:
"قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ","Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya." (QS. Al-Mu'minun: 1-2)
Tidak menjaga kesucian, seperti berwudhu dengan tidak sempurna, dapat menghalangi diterimanya shalat.
Kisah Inspiratif: Keteladanan Umar bin Khattab dalam Shalat
Umar bin Khattab dikenal dengan kekhusyukannya dalam shalat. Suatu ketika, beliau sedang melaksanakan shalat di Masjid Nabawi. Ketika mendengar kabar bahwa pedang miliknya hilang, beliau tetap melanjutkan shalat tanpa terganggu sedikit pun. Setelah selesai, beliau hanya berkata, "Jika pedang itu memang rezekiku, ia akan kembali. Jika tidak, maka Allah sudah menentukannya untuk orang lain." Kisah ini mengajarkan kita pentingnya khusyuk dan tawakal kepada Allah dalam melaksanakan shalat.
Tips Menjaga Shalat agar Sah dan Khusyuk
Pengetahuan adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah dengan benar.
Mohonlah kepada Allah agar diberikan kekhusyukan dan ketenangan hati.
Matikan perangkat elektronik atau hal lain yang dapat mengalihkan perhatian selama shalat.
Pakaian yang bersih dan rapi akan membantu menjaga kenyamanan dalam shalat.
Shalat sebagai Tiang Agama
Shalat adalah ibadah yang langsung menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya. Menjaga shalat agar sah, khusyuk, dan bebas dari hal-hal yang membatalkannya adalah bentuk ketaatan yang tinggi kepada Allah ﷻ. Dengan memperhatikan syarat, rukun, dan tata cara shalat sesuai Mazhab Syafi’i, kita berharap shalat kita diterima dan membawa keberkahan dalam hidup.
Allah ﷻ berfirman:
"إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا"
''Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103)
Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk menjaga shalat dengan sempurna dan memberikan kekhusyukan dalam setiap rakaat yang kita laksanakan.
Berita Terkait
SUNATAN MASSAL 2024: 1 LANGKAH 1000 KEBAIKAN
Tradisi Sunat: Kesehatan dan Keberkahan
HARI GURU NASIONAL: PAHLAWAN TANPA TANDA JASA, PENJAGA CAHAYA ILMU
Guru: Cahaya Peradaban
HIDUP LEBIH BERKAH DENGAN MEMILIH HALAL DAN MENJAUHI HARAM
Keutamaan Halal dan Menjauhi Haram